Senin, 18 Januari 2016

mimpikah ini?

halo hati, apa kabar?
sudah lama sepertinya belum memeriksa keadaan hati sendiri. rasa ingin mati efek masalah duniawi menjadi alasan utama saat ini. ini bukan hanya sekedar cinta, tapi yangl ebih dalam lagi. tak ada salahnya kan untuk mencintai keluarga lebih dari diri sendiri? 
ya, hidup memang terlalu pahit. bagi segelintir orang yang merasakan pahitnya tapi tidak seujung kuku berarti bagi yang berada di kelas paling atas. pelik memang menghadapi kenyataan bahwasanya cerita ftv masuk kedalam cerita abadi... ya bagian dari cerita diri.
apa hal yang pertama kali akan kita lakukan? mencoba menghentikan waktu? ya itu ingin. mencoba kembali kemasa lalu? ya, itu harap. ingin berakhir? ya, jalan terakhir. tapi yang ini hadapi? bertahankah hati? bertahankah diri? 

ini bukan kisah teman ku yang kemarin menceritakan hal yang sama kepadaku, aku sekarang mengerti mengapa dia memandang keduanya seperti itu? yang satu penuh tatap benci, kepada yang satu penuh rasa kasih. apa yang salah pada diri? bukan ini bukan lagi hati, melainkan emosi. berlebih? ya coba saja kita tukar posisi.

tapi laki laki itu berkata, ini cuma awal, ini bukan urusan mu, ini tak perlu di fikirkan! 

ini mimpi. ya ini mimpi. ya ini mimpi? mimpi bukan?
mimpi laing buruk, mimpi yang tak berujung. mimpi yang tak kunjung usai. Wahai Dzat yang paling Tinggi. apakah ini ujian ku? atau apakah ini cara Mu agar aku mendekat? apa teguran rasa cemburu Mu
Mu lalai terhadap Mu? aku mohon ampun atas apa apa yang aku lakukan. tak banyak harapku. aku hanya ingin semuanya seperti dulu. penuh canda tawa cinta dan kasih. dan yang terpenting tak ada orang lain. 

dari anak tua.