Selasa, 07 Juli 2015

Alasan-

Huh, aku keduluan.

Mungkin kamu sudah tau sedikit, mengapa aku pergi..
Mungkin kamu juga sudah terlalu dingin, larut dalam rintik hujan yang selalu kamu sukai, padahal dulu yang aku tau kamu sehangat mentari.

      Tidak semua orang mempunyai alasan yang pasti mengapa bisa bertahan, dan mengapa pergi juga. Sulit memang, ini sangat sulit. Tak sempat sedikit maaf terucap, kau sudah sangat jauh pergi, tanpa menengok sedikit kebelakang, aku tau kamu sudah cukup siap menghadapi hal itu, tapi nyatanya aku sendiri yang tidak siap pergi atas kamu.

Maaf, aku takut. Dulu sudah ada yang mengingatkan ku, untuk meminta maaf dan kembali pulang, tapi aku terlalu munafik untuk kembali pulang, karna aku sudah sangat malu membuatmu merasa seperti itu, aku yang tidak ada apa apanya mendapatkan kamu yang sehangat sapa pagi. kamu yang semangat nya membuat aku pun malu untuk tidak semangat. Ada satu, kamu seperti badut, selalu seperti badut. Badut yang selalu ceria, nampak semangat dan sumringah tapi tak ada yang pernah tau kamu patah, pilu atau pun rapuh. Tapi yang aku tau kamu badut yang tidak ada duanya dan tak pernah henti memberi tawa.

Banyak cerita yang ingin kusampaikan, satu jam saja selalu jadi lantunan saat aku sadar banyak hal yang tak sempat kujelaskan, dan banyak hal yang tak sempat ku sampaikan. Maaf aku memilih berhenti, karna ada yang lain, tapi bukan berarti aku berhenti menempatkan mu di sisi rapih bagian hati. Andai saja waktu berulang, aku tak akan buat mu pergi, mungkin ini ganjaran atas bodoh ku. Terimakasih, masih ingat dengan bintang kecil origami. Aku juga tau diri, mengapa kamu sedingin salju padahal aku tahu betul kau seteduh hujan. Lucu memang melihat kamu yang masih sama seperti dulu, masih dengan tatapan manjamu, lantunan lagu diiringi alat itu, dan sikap mu yang seakan kaku tapi manis. Tapi aku tau kau sangat memberi jarak -jauh, bahkan terlalu jauh.

Tetap berdiri tegak, menatap kedepan dan cintamu, tetap menjadi pengagum terbaik, beruntungnya bagi siapa pun malaikatmu yang kamu kagumi sekarang, semoga kamu juga menjadi malaikatnya.

halo little miracle, dapatkah kita menuangkan pikiran dan rasa dalam karya bersama, semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar