Jumat, 01 Mei 2015

Benci Terlalu

Bisakah kita menjadikan dia orang yang benar benar kita harapkan? kita impi impikan? atau bahkan jadi apa yang kita benar beanr inginkan? atau kita memang harus menunggu untuk dia menjadi siap untuk mewujudkan yang kita harapkan?
Lalu bagaimana kita tau banyak alasan untuk tetap disini sedangkan kita punya ratusan alasan untuk pergi.

Mengapa semua berbeda?

Dia memperlakukan masa lalunya dengan masa depannya?

Bukan kah tidak tau menau si masa depan akan hal masa lalu? lalu mengapa dia menjadi sosok yang begitu jauh beda dalam memperlakukan si masa depan dan masa lalunya?

Dia yang dulu menjadi sosok yang selalu memberi tanpa pamrih, berjuang dengan penuh harap menjadi sosok sebalik nya. Cuek tidak peduli.

Dia yang dulu menjadi sosok pencari, sekarang menjadi sosok dicari.

Dia yang dulu menjadi sosok penyemangat tanpa henti, sekarang disemangati.

Siapa kuasa memang atas hati?

Mengapa selalu luka lama yang itu itu saja menjadi kan perubahan drastis dimasa lalu? Tidak bisakah dia menjadi sosok dia pada saat sebelum patah? Tidak bisakah dia menjadi sosok sebelum harapan nya asa?

Apa salah masa depan, dia hanya ingin yang terbaik, tetapi masa lalu selalu mengacaukan nya.

Datang tanpa permisi, lalu pergi tanpa pamit,

Mengapa masa depan selalu tergoyah dengan bayang masa lalu, bukan kah jauh lebih baik untuk membangun masa depan dari pada sibuk mengobati masa lalu?

Lalu mengapa pula masa lalu menjadi prioritas utama, sedangkan masa depan mu menjadi cadangan?

Tidakkah kau perih menjadi si masa depan yang tidak tau bahkan tidak ingin tau apa isi masa lalu?

Tidakkah kau iba sedikit dengan masa depan yang sedang dan akan bersama mu?

Jangan jadikan sakitmu dimasa lalu membuat mu makin menjadi lemah, bukan kah masa lalu penguat untuk menjadikan dirimy lebih dari apa yang dirimu lakukan atas masa lalu mu?

Tidakkah perih masa depan, melihat mu bersikap sangat baik atas masa lalu mu, namun biasa akan masa depan mu?

Lalu salah kah masa depan terlalu mengharapkan mu?
Tidak pernah kah kamu berfikir bahwa sosok mu saat ini membuat si masa depan untuk benci saat melakukan hal yag "terlalu"?

Siap kah kamu menjadi SOSOK KAMU untuk masa depan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar